DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
I.1.
Latar Belakang ................................................................................... 4
I.2.
Rumusan Masalah .............................................................................. 5
I.3.
Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5
II.1.
Definisi Budaya ................................................................................ 5
II.2.
Perwujudan Kebudayaan ................................................................. 6
II.3.
Unsur-unsur kebudayaan .................................................................. 8
II.4.
Hubungan antara Manusia dan Budaya ........................................... 8
II.5.
Problematika Kebudayaan yang terjadi dalam Masyarakat ............ 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
III.1.
Kesimpulan ..................................................................................... 11
III.2.
Saran ............................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................ 12
`
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang sangat
kompleks dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia dapat dikatakan kompleks
dapat ditinjau dari segi fisik, kebutuhan hidup. Pola perilaku, daya nalar dan
kehidupan yang dihadapi. Manusia juga dikatakan sebagai makhluk paling tinggi
dibandingkan makhluk lain. Tinggi harkat dan martabat manusia karena manusia
mempunyai akal budi. Manusia dan budaya adalah salah satu kajian yang
dapat digunakan untuk mengkaji manusia sebagai makhluk yang menciptakan kebaikan,
kebenaran, keadilan dan tanggung jawab. Sebagai makhluk yang memiliki budaya
dan menciptakan budaya untuk kehidupan mereka, manusia selalu berusaha
menggunakan akal budinya untuk berinovasi mengembangkan budayanya.
Manusia adalah makhluk yang sangat
rumit. Karena sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan tetang, siapa
manusia itu. Louis Leahy seperti dikutip oleh Usman Pelly dkk (1994:1)
mengemukakan bahwa manusia terdiri dari badan dan jiwa, “materi dan roh”.
Dengan roh yang dimilikinya manusia dapat menggunakan akalnya tersebut untuk
berkehidupan sosial, mendayagunakan alam yang telah disediakan oleh Allah untuk
mereka kelola dan rohlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan tuhan
yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan yang tidak memiliki akal. Dengan akal
yang dimiliki tersebut, manusia dapat berkembang dari waktu ke waktu. Dari
perkembangan manusia itulah timbullah kebudayaan dalam kehidupan manusia.
Membudayakan manusia merupakan tuntutan kodratnya sebagai makhluk berakal
budi.definisi kata Budaya pada dasarnya banyak sekali jika ditinjau
I.2.
RUMUSAN MASALAH
- Apakah definisi budaya?
- Apakah perwujudan
dari budaya?
- Bagaimana unsur-unsur budaya?
- Bagaimana hubungan antara manusia dan budaya?
- Apa saja problematika kebudayaan yang terjadi
dalam masyarakat?
I.3.
TUJUAN DAN MANFAAT
- Untuk mengetahui definisi budaya
- Untuk mengetahui Apakah perwujudan
dari budaya itu
- Untuk mengetahui unsur-unsur
budaya
- Untuk mengetahui hubungan
antara manusia dan budaya
- Untuk mengetahui problematika
kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. DEFINISI BUDAYA
Definisi kata Budaya pada dasarnya
banyak sekali jika ditinjau dari berbagai aspek bidang ilmu dan dari para ahli
yang mempunyai latar belakang ilmu yang berbeda. Berikut penjelasan beberapa
para ahli mengenai definisi Budaya dan kebudayaan:
a.
Bardy dkk (1997:7) menjelaskan
budaya merupakan kerangka yang tidak terlihat secara terus-menerusdan mendalam
mempengaruhi individu dalam masyarakat.
b.
Koentjaraningrat (1983:7)
menjelaskan kata kebudayaan berasal dari kata budayyah (bahasa
snksekerta)bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal.
c.
P. J Zoetmulder seperti dikutip
Koentjarningrat (1990:81) membedakan budaya dan kebudayaan. Budaya sebagai
suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi,
yang berupa cipta, rasa dan karsa. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan
rasa.
d.
M.J. Langenveld seorang filosof
menjelaskan kebudayaan merupakan perwujudan dari nilai-nilai dan produknya.
e.
Koentjaraningrat seorang antropolog
menjelaskan kebudayaan dalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik ddiri
manusia dengan belajar.
f.
Zoetmulder menjelaskan kebudayan
adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budiawan dari
kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam, terutama alam manusia sehingga
ia merupakan suatu kesatuan harmonis.
g.
Marran (1999) menjelaskan kebudayaan
adalah cara khas manusia beradaptasi dengan lingkungannya, yakni cara manusia
membangunalam guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan serta tujuan hidupnya yang
terlihat secara proses humanisasi.
h.
Djojodigoeno(1958) menjelaskan
“budaya” adalah “daya” dan “budi” berupa cipta, rasa dan karsa. Sedangkan cipta,
rasa dan karsa bersumber dari jiwa.
Jadi budaya merupakan sesuatu yang
setiap orang mengambil bagian, dengan kata lain manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan. Manusia menciptakan kebudayaan itu sesungguhnya mengubah
kenyataan yang sudah ada, kenyataan tesebut adalah alam sekitar kita dimana
manusia menempatinya.
II.2. PERWUJUDAN
KEBUDAYAAN
Dari definisi tersebut dapat di
peroleh pengertian mengenai kebudayaan sistem pengetahuan yang meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang di ciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menmjadi tiga
yaitu :
a.
Gagasan (wujud ideal)
wujud ideal
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai,
norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat di raba atau
di sentuh.
b. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
c. Afertak (karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat di raba, di lihat dan di dokumentasikan. Sifatnya
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Koentjaraningrat
membagi wujud kebudayaan menjadi tiga pula, yaitu :
1. Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan
peraturan lain.Wujud tersebut menunjukan ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak
tak dapat di raba, di pegang, ataupun di foto, dan tempatnya ada di dalam
pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
2. Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.Wujud tersebut di namakan sistem sosial, karena menyangkut
tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa di
observasi, di foto dan di dokumentasikan karena dalam sistem sosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi.
3. Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini di sebut pula
kebudayaan fisik. Di mana wujud ini hampir seluruhnya merupakan hasil fisik
(aktivitas perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat.
II.3. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan
juga memiliki unsur-unsur yang bersifat universal yang disebut fungsi pokok, meliputi
antara lain:
a. Sistem
religi dan upacara keagamaan, misal; upacara kematian, ritual menolak hujan,
upacara keagamaan dll.
b. Sistem dan
organisasi masyarakat, misal; kekerabatan, sistem warisan dll.
c.
Sistem
pengetahuan, misal; perbintangan, ilmu bercocok tanam, perdagangan dll.
d. Bahasa
sebagai medi komunikasibahasa tulis dan bahasa lisan.
e.
Kesenian,
misal; seni rupa, seni musik, seni gerak dll.
f.
Sistem mata
pencaharian hidup, misal; pertamanan, peternaan ddd.
g. Sistem
teknologi dan peralatan, misal; teknik pembuatan alat pertanian, teknik
perikanan, teknik membuat alat menangkap ikan dll.
Masing-masing unsur di atas saling
mempengaruhi satu sama lain. Apabila ada satu unsur yang berubah maka akan ad unsur
yang mengalami perubahan juga, karena saling memberikan konstribusinya
masing-masing.
II.4. HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA DAN BUDAYA
Dipandang dari sudut antropologi,
manusia dapat ditinjau dari 2 segi. Yaitu :
Ø Manusia
sebagai makhluk biologis
Ø Manusia sebagai
makhluk sosio-budaya
Sebagai
mahluk biologi, manusia di pelajari dalam ilmu biologi atau anatomi; dan
sebagai mahluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia
dan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan
pengalamannya juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam
masyarakat manusia.
Akhirnya
terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisa masalah-masalah
hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberi gambaran
kepada kita bahwasanya hanya manusialah yang mampu berkebudayaan. Sedang pada
hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia saja yang
memiliki kebudayaan? Hal ini dikarenakan manusia dapat belajar dan dapat
memahami bahasa, yang semuanya itu bersumber pada akal manusia dan akan
membentuk suatu kebudayaan.
II.5.
PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN YANG TERJADI DALAM MASYARAKAT
1. Hambatan budaya yang
berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. Keterkaitan orang jawa
terhadap tanah yang mereka tempati secara turun temurun di yakini sebagai
pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalkan kampung halaman nya atau
beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umum nya miskin.
2. Hambatan budaya yang
berkaitan dengan perbadaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang
berkaitan dengan perbedaayn persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi
antara masyarakat dan pelaksana pembangunan. Conton nya: program keluarga
berencana atau KB semula di tolak masyarakat,mereka beranggapan bahwa banyak
anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya berkaitan
dengan faktor psikologi dan kejiwaan. Upaya untuk menstranmigrasi penduduk dari
daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ii di sebabkan
karena adanya kekhawatiran penduduk bahw di tempat yang baru kehidupn mereka
akan lebih sengsara di bandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan
kurang komunikasi dangan masyarakat luar. Masyarakat daerah-daerah terpencil
yang kurang komuikasi dengan masyaraakat luar,karena pengetahuannya serba
teratas, seolah-olah teetutup untuk menerima program-program pembangunan.
5. Setiap tradisionalisme yang berprasangka
buruk terhadap hal-hal baru. Sikap ini sangat mengagung-agungkan budya
tradisional sedemiian rupa,yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak
tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme adala
sikap yang mengagung-agungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
7. Perkembangan IPTEK sebagai
hasil dari kebudayaan,sering di salahgunakan oleh manusia,sebagai contoh nuklir
dan bom di buat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan
suatu generasi,obat-obatan di ciptakan untuk kesehatan tetapi justru mengganggu
kesehatan manusia.
BAB III
PENUTUP
III.1.
KESIMPULAN
Kebudayaan
atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun
non material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini
kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu
teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang
sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks. Dari uraian di atas di ketahui
bahwa manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada
kebudayaan tanpa adanya manusia.
Sebagaimana
di ketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,karsa,dari manusia. Oleh
karenanya,kebudayaan akan mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan
manusia. Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial tidak terhindar
dari pengaruh kebudayaan kelompok –kelompok lain dengan adanya hubungan antar
kelompok/defusinya.
Oleh karena
itu,hal terpenting yang bisa dilakukan dalam proses pengembangan kebudayaan
adalah dengan adanya control/kendali terhadap perilaku reguler(yang tampak)yang
di tampilkan oleh para penganut kebudayaan.
III.2. SARAN
Kita harus membuka diri terhadap
perkembangan kebudayaan selagi itu berpengaruh positif terhadap kebudayaan yang
kita miliki.
Dari beberapa
referensi saya dapat menemukan beberapa data mengenai hal yang membahas dalam
makalah ini sehingga tersusunlah makalah ini. Namun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari ini pemasukan dan pembaca sangat saya butuhkan demi
sempurnanya makalah saya selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
www. http://id.wikipedia.org/wiki/ISBD, diup date 2 Desember 2007.
Ahmadi,Abu.1997.Ilmu
Sosial dan Budaya,Rineka cipta:Jakarta
Setiadi,Elly.2009.Ilmu
Sosial dan Budaya,Kencana predana Media Group:jakarta
Google.com
0 komentar:
Posting Komentar