- Pitirin
Sorokin
- Roucek
dan Waren
- William
F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
- J.
Van Doorn dan J. Lammers
- Selo
Soemardjan dan Soemardi
- Mempertahankan
hidup
- Kebutuhan
pangan, sandang, dan papan
- Biologis
(SEX bagi yang normal)
- Pengabdian
- Meniru
- Perubahan
- Adanya
kontak social (social-contact)
- Adanya
komunikasi
- Antara
orang perorang
- Antara
orang denngan suatu kelompok manusia.
- Antara
suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
- Kerjasama
(cooperation)
- Persaingan
(competition)
- Pertentangan
/ pertikaian (conflict)
- Proses
asosiatif (association of prosses),
meliputi :
- Akomodasi
- Asimilasi
- Akulturasi
- Proses
dis-asosiatif (dis-asociation of
prosses) meliputi :
- Persaingan
- Kontroversi
- Pertikaian
atau pertentangan
- Oposisi
(opposition) yang meliputi;
persaingan (competiton) dan
pertentangan atau pertikaian (conflict)
- Kerjasama
(cooperation) yang menghasilkan
akomodasi (accommodation).
- Diferensiasi
(differentiation) proses di mana
seseorang di masyarakat mendapatkan hak-hak dan kewajibannya.
- Kerukunan
yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
- Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
- Ko-optasi (co-optation)
yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
- Koalisi (coalition)
yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama.
- Joint-venture yaitu
kerjasam dalam pengusahaan proyek tertentu.
- Untuk
mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok manusia sebagai
akibat perbedaan paham.
- Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk
sementara waktu atau secara temporer.
- Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara
kelompok-kelompok sosial yang hidup terpisah sebagai akibat faktor sosial
psikologis dan kebudayaan.
- Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok
sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran atau asimilasi
dalam arti luas.
- Toleransi
- Kesempatan-kesempatan
yang seimbang di bidang ekonomi
- Sikap
menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Sikap
terbuka dari golongan yang berkuasa di masyarakat
- Persamaan
dalam unsur-unsur kebudayaan
- Perkawinan
campuran
- Adanya
musuh bersama dari luar
- Terisolasinya
kehidupan suatu golongan tetentu dalam masyarakat (golongan minoritas),
misal; suku bangsa Indian, Asmat, Badui, Aborigin, dsb.
- Kurangnya
pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan
takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan
bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dari
pada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
- Perbedaan
warna kulit, sehingga timbul rasa minder.
- In-group feeling yang kuat
- Gangguan
dari kelompok kuat terhadap kelompok minoritas
- Faktor
kepentingan pribadi atau kelompoknya, missal; kekuasaan.
- Pertentangan
pribadi
- Pertentangan
rasial
- Pertentangan
antar kelas-kelas sosial
- Pertentangan
politik
- Pertentangan lokal, nasional, regional, maupun
internasional.
- Terjadinya
keretakan di masyarakat.
- Tambahnya
solidaritas in-group
- Perubahan
kepribadian para individu
- Hancurnya
harta benda dan korban nyawa
- Dominasi
dan takluknya salah satu pihak
- Memberikan
pedoman kepada masyarakat dalam bertingkah laku maupun bersikap dalam
menghadapi masalah.
- Menjaga
keutuhan masyarakat
- memberi
pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).
- Cara (usage),
menunujuk pada suatu bentuk perbuatan.
- Kebiasaan
(folkways), perbuatan yang
diulang-ulang dalam bentuk yang sama.
- Tata
kelakuan (mores), merupakan
kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma
pengatur.
- Adat
(customs), tata kelakuan yang
kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Bila
adapt ini dilanggar maka sanksi hukum akan berlaku.
- Proses
pelembagaan (institutionalization)
yaitu suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang
baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan.
- Norma-norma
yang internalized, artinya proses norma-norma kemasyarakatan tidak
hanya berhenti sampai perlembagaan saja, akan tetapi sampai mendarah
daging dalam jiwa anggota masyarakat.
- Preventif/positif
- Represif/negative
- Mempertebal
keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.
- Memberikan
penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma
kemasyarakatan.
- Mengurangi
rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila menyimpang dari
nilai-nilai yang berlaku.
- Menimbulkan
rasa takut.
- Menciptakan
sistem hukum yaitu sistem tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi para
pelanggar.
- Analisis histories/sejarah
- Analisis komparatif
- Analisis hubungan antara lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang terdapat dalam suatu masyarakat tertentu.
- Conformity, yaitu
penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai di masyarakat.
- Deviation, yaitu
penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nilai.
- Sifat
tertutup (close social
stratification)
- Sifat
terbuka (open social stratification)
- Besar
atau ukuran jumlah anggotanya.
- Kebudayaan
yang sama yang menentukan hak dan kewajiban keluarganya.
- Kelanggengan
- Tanda-tanda/lambang-lambang yang menjadi ciri khas.
- Brahmana
- Ksatria
- Waisya
- Sudra
- Masyarakat kelas atas
- Masyarakat kelas menengah
- Masyarakat kelas bawah
- Abangan
- Santri
- Priyayi
- Ukuran kekayaan
- Ukuran kekuasaan
- Ukuran kehormatan
- Ukuran ilmu pengetahuan
- Kedudukan
(status) artinya tempat seseorang
pada suatu pola tertentu, oleh karena itu di bagi menjadi beberapa
kreteria:
- Asribed status, artinya kedudukan seseorang
dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan
kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kalahiran/keturunan.
- Acieved status, artinya kedudukan yang dicapai
seseorang dengan usaha yang disengaja karena kemampuan.
- Status conflict, kedudukan yang diberikan
karena faktor konflik.
- Status Symbol, kedudukan seseorang yang
dicapai karena cermin kehidupan sehari-hari karena ciri-ciri tertentu.
- Peranan
(role) artinya fungsi atau tugas
seseorang pada pola tersebut. Peranan paling tidak mencangkup tiga hal,
yaitu :
- Peranan
meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat (membimbing masyarakat).
- Peranan
merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
- Peranan
juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu sebagai struktur sosial.
SUMBER
|
KEGUNAAN
|
a. Militer, polisi
|
a.
Pengendalian kekerasan dan kriminal
|
b. Ekonomi
|
b.
Pengendalikan tanah, buruh, kekayaan material, produksi
|
c. Politik
|
c. Pengambilan keputusan
|
d. Hukum
|
d. Mempertahankan, mengubah, melancarkan
interaksi
|
e. Tradisi
|
e. Sistem kepercayaan nilai-nilai
|
f. Ideologi
|
f. Pandangan hidup
|
g. Dicersionary power
|
g. Kepentingan rekreatif
|
- Rasa
takut
- Rasa
cinta
- Kepercayaan
- Pemujaan
- Saluran
militer
- Saluran
ekonomi
- Saluran
politik
- Saluran
tradisional
- Saluran
ideology
- Saluran
seni
- Dengan
jalan menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam
bidang politik yang merugikan penguasa.
Peraturan akan diganti dengan yang baru sehingga dapat
menguntungkan penguasa.
- Mengadakan
sistem-sistem kepercayaan (belief
system) yang akan dapat memperkokoh kedudukan penguasa atau golongan.
- Pelaksanaan
administrasi dan birokrasi yang baik
- Mengadakan
konsolidasi horizontal dan vertikal.
- Indra-brata artinya memberikan kesenangan
dalam jasmani
- Yama-brata artinya menunjuk pada keahlian
dan kepastian hukum
- Surya-brata artinya mengerakkan bawahan
dengan mengajak bekerja (persuasion-participan).
- Caci-brata artinya memberikan kesenangan
rohaniah.
- Bayu-brata artinya menunjuk keteguhan
pendidikan dan rasa tidak segan-segan untuk turut merasakan
kesukaran-kesukaran pengikut-pengikutnya.
- Dhana-brata artinya menunjuk pada suatu
sikap yang patut dihormati.
- Paca-brata artinya menunjuk kelebihan di
dalam ilmu pengetahuan, kepandaian dan keterampilan.
- Agni-brata artinya memiliki sifat
memberikan semangat kepada anak buah.
- Bumi
- Air
- Api
- Angin
- Batu, dll.
- Keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekeliling (masyarakat)
- Keinginan
untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
- Pikiran
- Perasaan
- Kehendak
- Setiap
anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
lain yang saling bersangkutan.
- Terdapat
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
- Terdapat
faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat.
- Bersistem
dan berproses.
1. Kategori utama : kesatuan wilayah
Tipe umum : komuniti
Tipe
khusus : suku, bangsa, daerah, kota,
desa, rukun warga.
|
1. Kriteria utama :
Ø
Kepentingan
Ø Bertempat
tinggal di suatu wilayah tertentu.
|
2.Kategori
utama : kesatuan-kesatuan atas dasar kepentingan yang sama, tanpa organisasi yang tetap.
|
2. Kriteria utama :
|
1. a. Tipe umum : kelas
b. Tipe khusus : kasta, elit, kelas
dasar persaingan, kelas atas dasar
kerjasama.
2. a. Tipe umum : kelompok etnis dan ras
b. Tipe khusus : kelompok atas
dasar perbedaan warna kulit, kelompok-kelompok nasional.
3. a. Tipe umum : kerumunan
b.Tipe khusus ; kerumunan dengan
kepentingan yang sama dan dengan kepentingan umum.
|
Kriteria tambahan untuk tipe-tipe
khusus :
a. Kemampuan untuk berpindah dari satu
kelompok ke kelompok lain (mobilitas)
b. Perbedaan dalam kedudukan, prestise,
kesempatan, dan tingkat ekonomis.
Kriteria tambahan untuk tipe-tipe
khusus : asal kelompok, golongan
(stock), luas wilayah tempat tinggal, ciri-ciri badaniah.
Kriteria tambahan untuk tipe-tipe
khusus :
a. Kepentingan-kepentingan yang
sementara
b. Sifat kelompok sementara
|
3.
Kategori utama : kesatuan-kesatuan
atas dasar kepentingan yang sama
dengan organisasi yang tetap; asosiasi.
Tipe-tipe khusus
: keluarga, kelompok permainan, klub, dsb.
Tipe khusus : negara,
gereja, perkumpulan atas dasar ekonomi, persatuan buruh, dsb.
|
3. Kriteria utama :
a.Kepentingan-kepentingan
yang terbatas
b. Organisasi sosial tertentu
Kriteria tambahan untuk tipe-tipe
khusus :
Kriteria tambahan untuk tipe-tipe
khusus :
|
- Kategori
statistik adalah pengelompokan atas dasar ciri tertentu yang sama seperti
kelompok umur.
- Kategori
sosial merupakan kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki
bersama, misalnya; Ikatan dokter Indonesia, dsb.
- Kelompok
sosial, misalnya; keluarga batih
- Kelompok
tidak teratur, yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu
yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya; orang-orang antri
karcis kereta api.
- Organisasi
formal, setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dan telah ditentukan terlebih dahulu. Misalnya; birokrasi.
- Masyarakat
pedesaan (rual community)
- Masyarakat
perkotaan (urban community)
- Seperasaan
- Sepenanggungan
- Saling
memerlukan
- Jumlah
penduduk
- Luas,
kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
- Fungsi-fungsi
khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
- Organisasi
masyarakat setempat yang bersangkutan
- Memiliki
hubungan yang lebih erat antar anggota dibanding dengan kelompok lain
- Berkelompok
atas dasar sistem kebudayaan
- Hidup
dari pertanian/agraris
- Memiliki
rasa toleransi yang cukup kuat terhadap anggota
- Memegang
adat secara kuat
- Memiliki
kekawatiran/ kecemasan terhadap perubahan budaya, dll.
- Lebih cenderung bidup individualis
- Kurangnya rasa kekeluargaan
- Cenderung hidup di lingkungan industri dan
materialistis
- Kurangnya rasa toleransi
- Cenderung melupakan budaya tradisi
- Menerima perubahan budaya secara cepat, dll.
- Perubahan
masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
- Bertambahnya
penduduk kota karena penduduk desa merasa tertarik dengan kemajuan kota.
- Daerah
pusat pemerintahan propinsi atau ibu kota
- Terletak
sangat strategis untuk perdaganga/perniagaan
- Tumbuhnya
berbagai industri dengan tenaga teknologi modern
- Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang
- Penduduk desa terutama kalangan muda merasa tetekan
dengan adat istiadat yang masih monoton
- Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah dan
mengembangkan IPTEK
- Rekreasi
kota menambah pemikiran hidup bertambah maju
- Karena
penduduk desa memiliki keahlian lain yang dapat bermanfaat di perkotaan.
- Penduduk
desa beranggapan bahwa kota adalah mudah untuk mendapatkan uang
- Kelebihan modal lebih banyak di kota dari pada di
desa
- Pendidikan lebih banyak didapatkan di kota dari pada
di desa
- Kota adalah tempat menambah pengetahuan budaya
- Salah satu unsur menyadari dari berbagai ancaman
- Menggunakan akal pikiran (pendidikan) yang sehat
dalam mengatasi konflik dengan mengedepankan musyawarah
- Mempergunkan
pendekatan agama atau keyakinan dan toleransi
- Memegang norma, etika dan nilai sosial
- Bersikap
adil dan bijaksana dengan berlandaskan hukum
- Menghindari
emosional akibat profokator
- Lesbian
- Bunuh
diri
- Gigolo
- Homo
seks
- hipper
seks
- Pemakaian
simbol-simbol yang tidak pada
tempatnya
- Mencuri
- Menjambret
- Membunuh
- Kolusi
negative
- Minuman
keras
- Narkoba
- Pengambilan hak atas orang lain
- Penjualan
anak dan wanita
- Pembunuhan
karakter (misalnya: media)
- Korupsi sebagai gejala sosial dan politik
- Korupsi merupakan tindakan atau perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang, baik pejabat atau pegawai pemerintahan,
pengusaha, maupun pengusaha lainnya.
- Tindakan atau perbuatan dimaksud merupakan
pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat
- Tidakan penyalahgunaan wewenang/kekuasaan/kesempatan
- Tujuan
tindakan tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan pribadi, keluarga,
kelompok, dan golongan tertentu
- Perolehan
keuntungan dapat berupa; harta kekayaan, fasilitas atau pengaruh
- Akibat
tindakan tersebut adalah berupa kerugian baik moral maupun material
- Penyempurnaan
struktur dan prosedur administrasi negara
- Penyempurnaan
prosedur dan pengawasan pembelian pemerintah
- Larangan
pemerintah retour komisi
- Inventarisasi
kekayaan negara
- Mengharuskan
para pejabat memberikan keterangan secara terbuka terhadap kekayaan yang
dimilikinya
- Pengaturan
kembali kekayaan negara
- Mengharuskan
para pejabat memberikan keterangan secara terbuka terhadap kekayaan yang
dimilikinya.
- Perlu
pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan bea cukai dan pajak
- Penertiban
penyimpanan uang negara
No
|
Jenis
dan Modus Korupsi di Indonesia
|
1
|
Pangadaaan barang dan jasa
Ø
Mark
up nilai proyek
Ø
Kolusi
dengan kontraktor
|
2
|
Penghapusan inventaris dan asset
Negara
Ø
Mengklaim
sebagai milik sendiri
Ø
Menjual
|
3
|
Pungli
Memungut biaya siluman pada
penerimaan pegawai dan semacamnya, pemniayaan gaji, kenaikan pangkat dan
semacamnya, pengurusan berbagai keperluan administrasi
|
4
|
Pemotongan dana sosial berbagai
keperluan
|
5
|
Bantuan fiktif
Ø
Membuat
surat permohonan bantuan fiktif seolah-olah ada permintaan bantuan kepada
pemerintah dari pihak luar
|
6
|
Penyelewengan dana proyek
Ø
Mengambil
dan proyek pemerintah di luar ketentuan resmi
Ø
Memotong
dana proyek tanpa sepengetahuan pihak yang berwajib
|
7
|
Proyek fiktif
Ø
Dana
dialokasikan dalam laporan resmi tetapi secara fisik tidak pernah ada
|
8
|
Manipulasi hasil penerimaan
penjualan pajak, retribusi, dan iuran-iuran
|
9
|
Manipulasi proyek fisik
Ø
Memungut
kontribusi tidak resmi dari kontraktor
Ø
Mark
up nilai proyek
|
10
|
Daftar gaji atau honor fiktif
|
11
|
Manipulasi dana
pemeliharaan atau renovasi
|
12
|
Pemotongan dana
bantuan
|
13
|
Pembayaran fiktif
uang lauk pauk bagi PNS atau prajurit
|
14
|
Pungli di
berbagai perizinan
Ø Kolusi dengan
pengusaha yang mengurus izin
|
15
|
Pungli
perizinan di sektor kependudukan dan imigrasi
Ø Kolusi dengan
pengusaha yang mengurus izin
|
16
|
Manipulasi
proyek pengembangan ekonomi rakyat
Ø Penyerahan
dalam bentuk uang
|
17
|
Manipulasi
ganti rugi tanah dan bangunan
Ø Pegawai yang
mengurusnya tidak memberikan jumlah ganti rugi yang seharusnya, dll.
|
- Pertanian
- Industri
- Komunikasi
dan informasi (buktikan saat ini seolah-olah dunia tanpa batas)
- Banyaknya
aparat birokrasi namun kurangnya kecakapan
- Luasnya
tugas pemerintahan
- Masih kuatnya anasir-anasir tradisional dan kuatnya sentralisasi yang kurang
merangsang kegiatan
- Dampak modernisasi terhadap ekonomi
- Dampak modernisasi terhadap politik
- Dampak modernisasi terhadap pendidikan
- Dampak modernisasi terhadap budaya
- Dampak modernisasi terhadap hankam
- Dampak modernisasi terhadap lingkungan
Bidang
Perubahan
|
Era Pemerintahan
|
|
Soeharto
|
Pasca Soeharto
|
|
Politik
|
ü Dikendalikan melalui 3 partai besar dan ada single majority
ü Kekuasaan dikuasai oleh eksekutif
ü Pemerintahan terpusat
|
ü Kehendak rakyat, multipartai, koalisi antarpartai
ü Kekuasaaan seimbang eksekutif legislative
ü Pemerintah pusat membagi kekuasaan dengan pemerintah
daerah
|
Ekonomi
|
ü Anti persaingan/persaingan dianggap bertentangan
dengan pancasila dan UUD 1945
ü Pengendalian jumlah para pelaku usaha, cenderung
memunculkan usaha-usaha besar (konglomerasi)
ü Integrasi vertical
ü Dominan peran pemerintah (Makro Ekonomi Dominan)
|
ü Persaingan bebas, dari dalam dan luar negeri
ü Pelaku terbuka luas,cenderung berbasis UKM (Usaha
Kecil & Menengah)
ü Outsourcing
ü Dominan peran masyarakat (Seimbang makro-mikro
ekonomi)
|
Informasi
|
ü Dikendalikan Negara (informasi Assymetry)
ü Lembaga sensor pers
ü Tidak bisa ditembus secara fisik
|
ü Bergerak bebas (demokratisasi informasi)
ü Tidak ada sensor pers
ü Diselesaikan melalui proses pengadilan
ü Dapat ditembus melalui teknologi komunikasi
(internet)
|
Sosial
|
ü Serikat pekerja adalah mitra pemerintah (hanya 1
serikat pekerja). Praktis tidak adademo buruh, unjuk rasa atau pemogokan
ü Komunitas-komunitas masyarakat dikendalikan oleh
militer
ü Pendidikan dikuasai Negara, orientasi pada harga
murah (subsidi)
|
ü Kebebasan berserikat, bahkan setiap badan usaha
bebas memiliki beberapa organisasi serikat pekerja. Bebas melakukan unjuk
rasa, mogok kerja, dsb.
ü Komunitas masyarakat punya pilihan sendiri
ü Pendidikan persaingan bebas, pengurangan subsidi,
transformasi
|
Hukum
|
ü Dominan peran pemerintah
ü Isu-isu penting hokum hanya siapa yang menang dan
siapa yang kalah
|
ü Peradilan bebas
ü Isu-isu penting:
-
Hak Asasi
Manusia
-
Jender
-
Tanah rakyat
-
Pemutusan
Hubungan Kerja
-
Pemberantasan
Korupsi dan transparansi
-
Lingkungan
hidup
|
Infrastruktur
|
ü Terbatas, tumbuh bertahap
ü Dominasi transportasi darat dan laut, tarif diatur
pemerintah
|
ü Negara tak punya cukup biaya untuk memelihara dan
membangun yang baru
ü Pemakaian transportasi udara meningkat tajam, tariff
bersaing bebas
|
Tekanan Internasional
|
ü Terbatas
|
ü Sangat kuat, karena pemberi pinjaman semakin besar
pengaruhnya
|
Persaingan Global
|
ü Masih terbatas
|
ü Sangat dominan dan agresif
|
|
Cara-cara Lama
|
Cara-cara Baru
|
1.
Lingkungan
|
Tertib, stabil, teratur, predictable
|
Berubah-ubah, setiap partikel organisasi dapat bergerak
sendiri-sendiri
|
2.
Lokasi usaha
|
Berpusat di Jakarta
|
Tersebar ke seluruh penjuru Indonesia
|
3.
Sikap terhadap
persaingan
|
Statis, terkendali, reaktif, lari ke pengambil keputusan
di tingkat negara
|
Proaktif, memimpin inovasi, menciptakan cara-cara baru
|
4.
Struktur
Organisasi
|
Birokrasi, procedural
|
Dinamis, teamwork, jejaring
|
5.
Kultur
Organisasi
|
Keteraturan dan social harmony, formal
|
Kompetitif, informal, campus-likd
|
6.
Bentuk
Perusahaan
|
Besar, konglomerasi, Integrasi vertical
|
Kecil-kecil, outsourcing, berorientasi pada kompetisi inti
|
7.
Manusia (SDM)
|
Tenang, birokratik, professional
|
Dinamis, intrapreneurial, mengedepankan suasana kerja yang
menyenangkan
|
8.
Pemimpin
|
Otoriter, satu arah, manajer (doing things right)
|
Demokratis, change leader, leader (doing the right thing)
|
9.
Produk
|
Monoton, product lifecycle panjang
|
Dinamis, product lifecycle diperpendek sendiri
|
10. Sikap Terhadap Hukum
|
Minta dukungan pemerintah
|
Harus berani menghadapi kasus-kasus hokum
|
11. Komunikasi
|
Tidak penting, reaktif
|
Sangat penting, proaktif
|
|
|
|
Dimensi
|
Beban yang Dihadapi
|
Ekonomi
|
Ø Nilai mata uang rupiah merosot tajam
Ø Utang luar negeri (dalam mata uang asing)
menggerogoti modal sendiri
Ø Puluhan bank ditutup, utang dialihkan ke BPPN
Ø Tingkat bunga pinjaman & simpanan melambung
tinggi
Ø Bahan baku tidak tersedia dan kalau ada mahal
Ø Pabrik-pabrik tutup, perputaran uang macet
Ø Pembangunan infrastruktur terhenti
Ø Kepercayaan dunia hilang, tidak bias membuka LC di
luar negeri
Ø Utilisasi mesin produksi dibawah 50%
Ø Daya beli dan keinginan membeli hancur
Ø Inflasi tinggi, harga-harga melambung
|
Tenaga Kerja
|
Ø Pengangguran besar
Ø Terbentuk serikat-serikat pekerja untuk melindungi
diri dari ancaman pemutusan hubungan kerja
Ø Motivasi kerja merosot, gamang
|
Sosial
|
Ø Ketegangan meningkat, benturan terjadi di mana-mana
Ø Rasa saling percaya hilang
Ø Kecemburuan meningkat
Ø Masyarakat beralih ke hiburan-hiburan ringan
(infotainment, dangdut, kafe, seks)
|
Keamanan
|
Ø Kriminalitas terjai baik di jalan, di perumahan,
perbankan dan perkantoran
Ø Kerusuhan silih berganti
Ø Konflik elite politik dirasakan akibatnya di
mana-mana
Ø Sebagian kalangan berpendidikan, professional, dan
usahawan pindah dan memeindahkan usahanya ke luar negeri
|
Pendidikan
|
Ø Kalangan atas yang masih memiliki tabungan
meningkatkan investasi pendidikan
Ø Kalangan bawah menarik anak-anaknya dari sekolah
|
Otonomi Daerah
|
Ø Kekuasaaan bergeser, menjadi kekuatan-kekuatan baru
di berbagai daerah
Ø Tender beralih dari pusat ke daerah
Ø Retribusi-retribusi baru bermunculan
Ø Pembukaan cabang-cabang baru perusahaan terpaksa
dilakukan atas tuntutan daerah
|
Persaingan
|
Ø Persaingan baru bermunculan. Negara ditekan IMF
untuk membuka pintu seluas-luasnya dan produk-produk asing mmbanjiiri pasar
domestic
Ø Muncul pemain-pemain kecil sebagai pelaku ekonomi
yang kompetitif
Ø Persaingan harga membuat harga jual merosot tajam,
diskon atau komisi penjualan yang harus diberikan membesar
|
Pembayaran
|
Ø Mundur
Ø Banyak yang tak mampu membayar dan diselesaikan
melaliu pengadilan atau debt collector
|
Teknologi
|
Ø Berubah. Ada tuntutan penerapan IT
Ø Muncul mesin-mesin produksi baru yang lebih efisien
untuk kapasitas usaha yang lebih kecil
|
Pandangan tentang
sesuatu hal
|
Pandangan Lama
“Old Belief”
|
Pandangan Baru
“New Belief”
|
Yang dimaksud dengan normal
|
Stabil adalah “normal”, perubahan adalah pengecualian
|
Baik stabilitas maupun perubahan adalah sama-sama normal
|
Resistensi atau keengganan untuk berubah
|
Resistensi dan emosi-emosi negative akan menyabotase/menghalangi
perubahan
|
Resistensi adalah bel bangun pagi (a wake up call) yang mengingatkan
|
Kapan perubahan dimulai
|
Sesuai rencana, atau ketika kita ditekan oleh lingkungan
|
Perubahan telah terjadi bahkan seelum kita mampu
melihatnya
|
Bagaimana perubahan dikelola dan bergerak
|
Ia begerak secara bertahap, terencana,mengikuti garis linier, dan secara rasional
|
Ia bergerak seperti siklus dan lingkaran, melewati
gelombang demi gelombang
|
Peranan pimpinan formal
|
Pemimpin harus mendorong perubahan dan menjadi “role model” untuk proses perubahan
|
Pemimpin adalah co-learners
dalam proses perubahan
|
Peranan para pengikut
(followers)
|
Sekedar pelaksana, dengan wewenang terbatas dan tidak
berkepentingan terhadap jangka panjang
|
Pengikut memiliki wewenang dan peran yang sangat besar
|
|
Beaver College
(Kampus Lama)
|
Kampus-kampus Modern
|
Ø Sasaran pasar
|
Ø Jender (perempuan)
|
Ø Tidak ada preferensi jender, prinsip equality
|
Ø Citra
|
Ø Tua, serius,berat,tidak ada kehidupan
|
Ø Muda, energetic, sekolah bukan untuk mempertua diri
melainkan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dengan meyenangkan (fun, enjoyment, leisure)
|
Ø Penyampaian
|
Ø Serius, classical
|
Ø Dialogis, keterlibatan, mempermudah,
meyenangkan,IT-based
|
Ø Gedung
|
Ø Tua, kusam, besar, ornamentalis
|
Ø Baru, segar, minimalis, multifunction
|
Ø Pengajar
|
Ø Otoriter, dominan, menjemukan
|
Ø Demokratik, partisipatif,
bergaya muda, smart
|
Ø Pendekatan
|
Ø Local
|
Ø Global
|
Ø Suasana
|
Ø Hanya belajar
|
Ø Work-leisure-learning
|
Ø komunikasi
|
Ø sekear pengumuman, Fungsional
|
Ø bersahabat, jemput bola, menunjukkan suasana
kehidupan kampus yang meyenangkan
|
Sikap Berorientasi Pada Bisnis
|
Tidak Berorientasi Bisnis
|
1.
Bisnis harus kompetitif
dan produktif
|
1.
Yang penting
semua orang senang “jangan paksa kami bekerja lebih cepat”
|
2.
Penempatan
orang harus berdasarkan kompetensi dan prestasi
|
2.
Siapa anda
menentukan posisi anda. Anda pertama-tama harus bisa diterima teman-teman
|
3.
Setiap manajer/kepala
unit harus punya sasaran jelas
|
3.
Sasaran bisa
merepotkan, yang penting kerja saja
|
4.
Prioritas utama
kami adalah konsumen
|
4.
Karyawan dan
keluarga harus didahulukan
|
5.
Harus selalu
inovatif dan bergerak cepat
|
5.
Tidak pernah
terpikirkan. Statis dari masa ke masa. Semua harus ssabar menunggu
|
6.
Pengangkatan/penunjukkan
pemasok harus transparan dan menguntungkan perusahaan
|
6.
Harus
mengutamakan kenalan/kerabat
|
7.
Berorientasi
pada standar kualitas dan peningkatan mutu
|
7.
Tidak ada
insentif untuk peningkatan kualitas
|
8.
Memanfaatkan
umpan balik dan riset pasar
|
8.
Semua keputusan
di ambil dari atas (top-down)
|
9.
Berorientasi
pada kesejahteraan
|
9.
Kesejahteraan
memang sudah kewajiban Negara, tapi mengapa gaji kami tidak kompetitif?
|
10. Harus efisien
|
10. Efisiensi dianggap tidak manusiawi
|
11. Setiap kepala unit sampai general manager dan
direksi wajib mampu membaca laporan-laporan keuangan dan mampu menganalisanya
|
11. Tidak jelas
|
12. Harus ada bagian penghasilan yang didermakan untuk
masyarakat (stakeholders)
|
12. Tidak jelas. Kadang sangat besar, tapi pihak penerima
tidak jelas dan tujuannya kurang dipikirkan dengan baik
|
Institusi
|
Tuntutan Peran Baru
|
Nilai-Nilai Ikutan yang Tidak Dikehendaki
|
Bisnis
|
Daya saing (Competitiveness)
|
v Materialism, Manipulatif (rekayasa informasi dan
keuangan)
v Perilaku (eksekutif) yang kurang loyal
v ketidakpercayaan
|
Pemerintah
|
v
Efisiensi
v
Pelayanan
v
Keterbukaan
v
Kewirausahaan
v
otonomi
|
v Self Interest
v Korupsi
v Kedaerahaan
v Kekuasaan
|
Pendidikan
|
v Pengembangan kualitas
v Daya saing
v otonomi
|
v komersialisasi (uang)
v berpusat pada pasar
|
Nilai-nilai Lama
|
Nilai-nilai Baru
|
Utamakan karyawan
|
Utamakan pemegang saham dan pelanggan
|
Kejujuran
|
Ambil, focus
|
Kerendahhatian
|
Materialism
|
Komitmen
|
Terbatas memenuhi kewajiban
|
loyalitas
|
kebebasan
|